Masalah
merupakan komponen yang tidak indah dalam hidup manusia. Keberadaannya akan
selalu ada selama manusia masih hidup karena masalah tumbuh dari diri manusia
itu sendiri.
Banyak
manusia mengeluh dengan masalah yang di hadapinya. Tak jarang masalah membuat
stres manusia. Dan memaksa manusia berfikir untuk mengatasinya.
Sejatinya
problem atu masalah tidak akan ada apabila manusia tidak menganggap masalah
sebagai masalah. Dengan kata lain, masalah itu tercipta karna manusia
menganggapny a sebagai problem.
Manusia tidak
akan bisa menghindar darinya. Namun manusia mampu keluar darinya dengan cara
berlapang dada.
Al- kisah, di
sebuah pesantren yang terletak di atas bukit ada seorang santri yang mengeluh
kepada kiainya karena problem yang tengah di hadapinya. Kiai itupun menyuruhnya
untuk mengambil segelas air putih dan segenggam garam lalu memasukan garam
tersebut ke dalam gelas dan mengaduknya. Kemudian memintanya untuk meminum air
tersebut. Ketika si santri itu meminumnya seketika itu pula dia memuntahkannya.
Kiaipun bertanya : “ kenapa kamu memuntahkannya? “ santri menjawab “ rasanya
sangat asin kiai “ kemudian sang kiai menyurhnya kembali untuk mengambil garam
lagi dan membawanya ke sebuah telaga. Ketika sudah sampai di telaga kiaipun
menyuruhnya untuk memasukan garam ke telaga. Dan untuk kedua kalinya kiaipun
menyuruh untuk meminum air telaga itu. Setelah meminumnya kiaipun bertanya
kembali : “ bagaimana rasanya ? “ tanya sang kiai “ sangat segar kiai “
sergapnya. Sang kiaipun berkata “ itu adalah pelajaran bagimu, garam adalah
sebagai suatau masalah dan air adalah hatimu”. Masalah akan terasa berat dan
tidak menyenangkan apabila kita menghadapinya dengan hati yang sempit, namun
apabila kita menghadapinya dengan lapang dada yang di ibaratkan sebagai telaga
maka kita tidak akan merasakan asinnya masalah. Janganlah takut akan masalah,
karena masalah akan mengantarkan kita menjadi orang yang lebih baik.
share on my facebook_ @Ichank ShOlmoen or my email_ isholmoen@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar