BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.[1] Dalam bahasa Arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) menyatakan, apabila dipahami secara garis
besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu
kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalm pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.[2] Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut media pembelajaran.[3]
B. Jenis
Media Pembelajaran
1. Media Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi , seperti buku dan materi visual statis, terutama melalui
proses pencetakan mekanis atau fotografis. Materi cetak dan visual merupakan
dasar pengembangan dan penggunaan kebanyaan materi pembelajaran lainnya.
Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Terknologi
cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Teks dibaca secara linear, sedangkan
visual diamati berdasarkan ruang.
b. Baik teks maupun visual, keduanya
menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c. Teks dan visual ditampilkan statis
d. Pengembangannya sangat tergantung kepada
prinsip-prinsip kebahasaan dan preseepsi visual.
e. Baik teks maupun visual, keduanya
berorientasi kepada siswa.
f. Informasi dapat diatur atau ditata ulang
oleh pemakai.
2. Media Audio Visual
Teknologi merupakan cara menghasilkan dan menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan
pesan-pesan audio dan visual. Ciri-ciri utama teknologi media audio visual
adalah sebagai berikut :
a. Bersifat linear
b. Visualisasi yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya.
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan
rill atau gagasan abstrak.
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologi
behaviorisme dan kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada guru, dengan
tingkat keterlibatan interaktif siswa yang rendah.
3. Media Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mocro-processor. Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis
komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut :
a. Dapat digunakan secara acak nonsekuensial,
atau secara linear
b. Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa
atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembangan sebagaimana
direncanakannya.
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam
gaya abstrak, dengan kata, simbol,dan grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk
mengembangkan media ini.
e. Pembeljaran berorientasi kepada siswa dan
melibatkan interaksi siswa yang tinggi.[4]
4. Media berbasis manusia
Media berbais manusia merupakan media tertua yang
digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media
ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin
secara langsung atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi
proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke
waktu apa yang terjadi dengan lingkungan.[5]
Drs. Madyo Ekosusilo membagi alat pendidikan menjadi dua jenis
yaitu:
1.
Media
pembelajaran yang bersifat materiil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda-benda yang nyata.
2.
Media
pembelajaran yang bersifat non materiil yaitu alat-alat pembelajara yang tidak
bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan
perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
melaksanakan pendidikan. contohnya hukuman, nasihat, kewibawaan, pujian, dan
lain-lain.[6]
C. Contoh-contoh Media Pembelajaran
1. Papan Tulis
Alat pengajaran ini sangat populer,
digunakan oleh sekolah yang tradisional maupun yang modern dan dapat
dikombinasikan dengan alat pengajaran lainnya seperti radio, TV. Alat ini
dimanfaatkan dalam tiap metode pengajaran. Papan tulis dapat dipakai untuk
tulisan , membuat gambar, grafik, diagram, peta, dan sebagainya dengan kapur
yang putih maupun yang berwarna.
Setiap guru harus pandai menulis dan
menggambar di papan tulis . Papan tulis harus dibersihkan sebelum digunakan,
seperti membersihkan piring dari sisa-sisa makanan, sebelum digunakan untuk
hidangan baru.
2. Gambar
Gambar-gambar dapat dikumpulkan dari berbagai sumber
seperti kalender, majalah, surat kabar, pamflet dari biro perjalanan, dan
sebagainya. Gambar-gambar dapat dikumpulkan dalam map menurut kategori tertentu
agar nudah dicari kembali bila diperlukan.
3. Model
Model dapat merupakan tiruan dari benda yang
sebenarnya seperti model mobil, kereta api, rumah, binatang, dan lain-lain.
4. Koleksi
Bermacam-macam koleksi dapat diadakan seperti
macam-macam tekstil, batu-batun, daun kering, mata uang, perangko, dan
sebagainya.
5. Peta
dan globe
Geografi dan pelajaran sejarah akan pincang tanpa
peta. Macam-macam peta harus disediakan tentang tiap bagian dunia, juga peta
ekonomi , penududk dan sebagainya.
6. Buku Pelajaran[7]
Merupakan alat yang paling banyak digunakan diantra
semua alat pengajaran lainnya. Buku pelajaran telah digunakan sejak manusia
pandai menulis dan membaca, akan tetapi meluas dengan pesat setelah
ditemukannya alat cetak.[8]
7. Al Qur’an dan dan Al Hadits.
8.
Melalui objek atau tempat peninggalan sejarah,
atau alam yang mempunyai keindahan tersendiri, seperti: makam para wali, bekas-bekas kerajaan
Islam, museum, kebun binatang, diajak berkemah, dll.
9. Melalui
dokumentasi sejarah perkembangan keagamaan yang terdapat dalam arsip nasional
dan lain-lainnya.[9]
10. Media realita/benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.[10]
D. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media dalam pendidikan atau pembelajaran adalah menciptakan
iteraksi langsung dan tidak langsung antara sumber referensi, guru, dan siswa
untuk membantu mengatasi berbagai hambatan-hambatan dalam proses belajar
mengajar, sehingga proses komunikasi akan berhasil dan mudah untuk difahami.
Secara umum media pendidikan mempunyai fungsi, sebagai berikut:
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.
Mengatasi
sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan berguna: Menimbulkan
kegairahan belajar, memungkin interaksi lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
4.
Mendorong
terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan sesama
mereka, serta siswa dengan lingkungannya.
5.
Memungkinkan
kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan pilihannya dan dengan
kemampuan serta kesenangannya[11].
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Media Pembelajaran
terdiri dari media berbasis manusia, media cetak, media audio visual, media
komputer.Contoh media pembelajaran yaitu papan tulis, gambar, model, peta dan
globe, dll, yang kesemuanya itu tentulah mempunyai fungsi agar memperjelas
penyajian materi atau pesan yang akan disampaikan, mengatsi keterbatasan ruang,
waktu an daya indera kita, mengatasi sikap anak supaya tidak pasif di kelas,
mendorong terjadinya interaksi angsung antara siswa dan guru, dan siswa dengan
sumber belajar, atau siswa dengan siswa. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
hh.7-8
[6] Abu Ahmadi, nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta,2003), h.142
[10] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo ofset,2009) h.102
[11] Amir Abyan, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,( Jakarta : Rineka Cipta,1997), hal.140