Kamis, 24 Januari 2013

Pendidikan Surau

 A. Proses adanya pendidikan Surau  

     Istilah surau banyak digunakan di Sumatera Barat, tepatnya di Minangkabau, Semenanjung Malaysia, Sumatera Tengah dan Patani (Thailand Selatan). Sebutan Surau sendiri berasal dari bahasa Melayu-Indonesia, hingga penggunaannya meluas sampai ke Asia Tenggara. Dulu suurau hanyalah penamaan suatu tempat pemujaan bagi umat Hindu-Budha. Sehingga surau dianggap sesuatu yang mistis dan sakral bagi mereka yang mempercayainya. 

      Ia berdiri sekitar tahun 1356 M. yaitu pada masa kerajaan Adityawarman di bukit Gonbak. Pada masa itu merupakan masa keemasan Hindu-Budha, sehingga mau tidak mau keberadaan surau harus dijadikan tempat peribadatan mereka. Akan tetapi dengan datangnya Islam, surau mengalami proses Islamisasi, tanpa harus mengalami perubahan nama.

      Setelah mengalami akulturasi budaya dari Hindu-Budha ke Islam, penggunaan nama surau disamakan dengan istilah langgar atau mushalla. meskipun belum sepenuhnya berfungsi untuk kegiatan ritual keagamaan. Karena keberadaan surau lebih dulu sebelum langgar atau mushalla berdiri.

   Perkembangannya di dunia Islam begitu cepat, dengan ditandai adanya beberapa aktifitas keagamaan. Kaum muslim sudah mulai menerima keberadaannya untuk digunakan sebagai proses mensyi'arkan agama Islam, memperkokoh keimanan dan ke-Islamannya.  Dari semangat yang ditunjukkan oleh kaum muslim inilah surau pada akhirnya dapat dikenal luas sepanjang sejarah.

      Namun seperti halnya lembaga pendidikan yang lain, surau pun pernah mengalami pasang surut dalam sejarah perkembangannya. Waktu itu pada akhir abad XVIII surau pernah berusaha ingin dihapus oleh pemuda yang tidak setuju denagan keberadaannya. Mereka mengira surau hanyalah tempat yang dijadikan sebagai kegiatan tahayul, bid'ah, dan lain sebagainya. Hingga pada akhirnya membawa pengaruh buruk bagi pengajaran Islam.

      Setelah satu abad berlalu, surau mencoba bangkit kembali dengan kemasan baru, karena dikombinasikan dengan proses modernisasi yang mulai perlahan masuk ke Nusantara. Di dalamnya bukan hanya terfokus pada kegiatan ritual saja, akan tetapi kegiatan-kegiatan yang menyangkut dengan kehidupan bersosialisasi, termasuk di dalamnya adalah sebagai central education (pusat pendidikan) ilmu-ilmu agama.

B. Perkembangan Surau

     Perkembangan surau di Indonesia berpusat di Minangkabau, karena memang sejarah mencatat bahwa masuknya Islam ke Indonesia mula-mula dari pulau Sumatera Utara (Aceh), lalu ke Sumatera Barat tepatnya di Minangkabau, ke Sulawesi, Ambon, dan Filiphina, lalu ke pulau Jawa, Lampung, Palembang, serta kepulauan di Indonesia lainnya.

      Surau pertama kali dikenalkan oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan Pariaman. Perannya sebagai tempat ibadah dan tempat untuk mengajarkan agama Islam, khususnya adalah ilmu tentang suluk (tarekat). Tidak heran jika dalam perkembangan selanjutnya, peran surau dipegang oleh murid-murid Syekh Burhanuddin sebagai generasi selanjutnya.

       Beberapa kendala yang dihadapi surau diantaranya adalah selama perang padri banyak sekali surau yang terbakar dan Syekhnya banyak pula yang meninggal. Kedua, Belanda mulai mendirikan sekolah nagari. Ketiga, pemuda-pemuda Islam yang tidak setuju dengan adanya surau, mereka mendirikan madrasah sendiri sebagai wujud ketidaksetujuan terhadap praktik-praktik surau yang penuh dengan kesesatan.  

Kamis, 17 Januari 2013

Tarikh Tasyri' Periode Madinah

    Periode Madinah dikenal sebagai periode penataan dan pemapanan masyarakat. Di dalam periode inilah ayat-ayat yang bermuatan hukum mulai diturunkan, baik yang bersifat ritual maupun sosial. Alasannya karena  umat Islam sudah memiliki pondasi aqidah dan akhlak yang kuat sebagai modal dasar dari aspek-aspek lainnya. Ayat-ayat yang diturunkan juga berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu, yang kemudian dikenal sebagai asbabun nuzul.

    Pada periode ini, ada empat permasalahan yang paling menonjol di kalangan umat Islam, yaitu:

  1. Tentang golongan orang-orang yang hijrah dari mekkah menuju madinah (Kuam Muhajirin)
  2. Kaum penolong (Ansor), yaitu mereka yang menolong kaum muhajirin di saat hijrah ke madinah, karena keadaan kota mekkah yang sedang carut marut menolak ajaran Islam.
  3. Kaum munafiq yang berpura-pura membantu Islam
  4. Ahli kitab yang radikal, yaitu nasrani dan yahudi
    Sebelum umat Islam mempunyai rencana untuk hijrah, di kota Yatsrib atau yang sekarang dikenal dengan nama Madinah, sudah ada beberapa orang yang memeluk Islam, karena penduduk Yatsrib berpembawaan baik untuk dapat menerima dan menganut agama Islam.. Disamping itu juga kota Yatsrib dijadikan sebagai jalur perdagangan dan tempat persinggahan di waktu lelahnya berjalan di tengah-tengah padang pasir yang gersang. Itulah sebabnya kenapa di sana sudah ada beberapa orang yang memeluk Islam. oleh karenanya, Rasulullah lebih memilih hijrah kesana ketimbang daerah-daerah lainnya. Orang Yatsrib memeluk Islam pada tahun 10 kenabian. Diantara mereka ada suku Aus dan Khazraj. Rasulullah hijrah ke sana hanya ditemani oleh sahabat Abu Bakar. Dan sampai di sana pada tanggal 12 Rabi'ul awal.

    Sebelum sampai di kota Yatsrib, nabi singgah dan bermukim selama 4 hari di Quba. Dan di sana nabi mendirikan masjid yang pertama kali, yaitu masjid Quba.

Senin, 14 Januari 2013

PUASA

1.      Pengertian Puasa

Puasa menurut bahasa adalah menahan diri. Sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkaannya, dari mulai terbitnya fajar sampipai terbenamnya matahari. Pengertian tersebut seperti yang sudah disebutkan dalam Ak-Qur’an surat Al-Baqarah ayat: 187

 وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya: “Makan dan minunlah hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar”. (Qs.Al-Baqarah ayat:187)

2.      Macam-macam Puasa
a.       Puasa wajib
b.      Puasa sunnah
c.       Puasa makruh
d.      Puasa haram

3.      Syarat puasa
a.       Syarat wajib
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Mampu
b.      Syarat sah
1. Islam
2. Mumayyiz
3. Suci dari hadats besar
4. Pada waktu yang diperbolehkan puasa


4. Rukun Puasa
1. Niat
2. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya

5. Hal-hal yang membatalkan puasa
1. Memsukkan segala sesuatu dari luar tubuh ke dalam lobang anggota tubuh kita secara disengaja.
2. Muntah dengan disengaja.
3. Haid dan nifas
4. Keluarnya mani
5. Jima’
6.Gila dan pingsan
7. Murtad

6. Hal-hal yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa
1. Menyegerakan berbuka
2. Mengakhirkan sahur
3. Tidak berkata kotor
4. Berbuka dengan sesuatu yang bersifat manis, seperti kurma dll

7. Puasa-Puasa yang diharamkan
1.Puasa dua hari raya, Idul fitri dan Idul adha
2. Puasa pada hari tasyriq, (tiga hari setelah hari raya Idul adha)

8. Hari yang dimakruhkan untuk berpuasa
1. Hari syak (keragu-raguan), seperti pada awal bulan ramadhan, ia ragu apakah sudah masuk awal bulan atau belum. Atau pada akhir bulan ramadhan, ragu dalam menentukan datangnya bulan syawal.

ZAKAT


      A.    Pengertian Zakat

Zakat menurut bahasa artinya adalah bertambah, sedangkan menurut istilah ialah harta seseorang yang wajib untuk dikeluarkan,yang diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Imam Malik mendefinisikan zakat secara istilah ialah mengeluarkan sebagian harta yang khusus yang telah mencapai satu nisab kepada orang yang berhak menerimanya. Sedangkan Imam Hanafi mendefinisikan zakat secara istilah ialah menjadikan sebagian harta yang dikhususkan untuk diberikan kepada orang yang khusus pula,  menurut aturan syari’at karena Allah swt.

B.     Rukun Zakat
Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari harta yang kita miliki, menurut ukuran atau takaran (nisab) yang sudah ditentukan dalam syari’at. Dan kemudian diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, atau yang menjadi wakilny7a, seperti imam, atau orang yang bertugas dalam membagikan zakat (amil).

C.    Syarat Wajib dan Sah Pelaksanaan Zakat
1.      Islam
2.      Merdeka
3.      Harta yang akan dizakati merupakan harta milik sendiri
4.      Telah mencapai nisab
5.      Mencapai satu tahun
6.      Harta yang dikeluarkan merupakan harta yangwajib untuk dizakati
7.      Niat
8.      Tamlik (memindahkan kepemilikan harta dari si pemilik kepada si penerimanya.


D.    Macam-macam Harta yang Wajib untuk Dizakati
Secara umum, zakat dapat dibagi menjadi dua, yaitu: zakat mal (harta) dan zakat nafsi (fitrah). Yang termasuk kedalam zakat mal adalah nuqud (emas dan perak), barang tambang, barang temuan, harta perdagangan, tanaman, buah-buahan, dan binatang ternak. Sedang yang termasuk dalam kelompok zakat nafsi adalah makanan pokok yang dikonsumsi oleh penduduk setempat. Ukuran zakat nafsi sendiri adalah 1 sha’. Dan waktunya ketika pada akhir bulan ramadhan.

E.     Nisab (Ukuran) Harta Yang Wajib Dizakati
a.       Zakat nuqud (emas dan perak)
Untuk emas adalah 20 mitsqal (78 gram). 1 mitsqal sama dengan 1 dirham.
Untuk perak ialah 200 dirham atau sekitar 643 gram.
Dan kadar zakat yang wajib dikeluarkannya dari emas dan perak adalah 2,5%
b.      Zakat barang tambang dan temuan
Menurut madzhab maliki dan Hanafi adalah seperlima, sedangkan menurut Syafi’i dan Hambali sebanyak seperempat puluh. Sedangkan mengenaai nisabnya barang temuan, semua ulama madzhab sepakat mengatakan zakatnya adalah seperlima.
c.       Zakat harta erdagangan
Yang wajib dikeluarkan dari hasil harta perdagangan adalah seeremat uluh harga barang dagangan, dan nisabnya sama dengan nisab zakat emas dan perak.
d.      Zakat tanaman dan buah-buahan
Zakat tanaman dan buah-buahan terdaat perincian di dalamnya. Apabila tanaman dan buah-buahan tersebut disirami dengan usaha si pemiliknya, dalam arti adanya ongkos untuk biaya penyiramannya, maka zakat yang dikeluarkan adalah seperduapuluh dari tanaman dan buah-buahan yang di hasilkan.dan sepersepuluh dari tanaman dan buah-buahan yang tidak melalui proses penyiraman yang dilakukan oleh pemiliknya.
e.      Zakat binatang ternak: 5-9 ekor = 1 ekor kambing betina umur satu tahun memasuki dua tahun, 10-14 ekor = 2 ekor kambing betina umur,satu tahun memasuki dua tahun, 15-19 ekor = 3 ekor kambig betina umur satu tahun memasuki dua tahun, 20-24 ekor = 4 ekor kambing betina umur         satu tahun memasuki dua tahun, 25-35 ekor = 1 ekor unta betina umur satu tahun memasuki dua tahun, 36-45 ekor = 1 ekor bintu labun umur dua tahun memasuki umur ketiga, 46-60 ekor = 1 hiqqoh (unta betina) umur tiga tahun memasuki tahun keempat, 61-75 ekor = 1 Jadz’ah (unta betina) umur empat tahun memasuki tahun kelima, 76-90 ekor = 2 bintu labun                        umur dua tahun lebih, 91-120 = 2 hiqqoh umur tiga tahun lebih, 121-129 = 3 bintu labun umur dua tahun lebih. Sedangkan untuk nisab sapi: 30-39 ekor = 1 tabi’ (anak sapi) umur satu tahun memasuki tahun kedua, 40-59 ekor = 1 musinnah (sapi betina) umur dua tahun memasuki tahun ketiga, 60-69 ekor = 2 tabi’, 70-79 ekor = 1 musinnah dan 1 tabi', 80-89 ekor = 2 musinnah, 90-99 ekor = 3 tabi', 100 ekor = 2 tabi’ dan 1 musinnah. Dan nisab untuk zakatnya kambing: 40-120 ekor = 1 domba umur satu tahun, 121-200 ekor = 2 domba umur satu tahun, 201-399 = ekor 3 domba umur satu tahun,  400 ekor = 4 domba umur satu tahun.
       
  f.    Orang-orang yang wajib menerima zakat
1.      Orang fakir
2.      Orang miskin
3.      Amil (Panitia zakat)
4.      Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
5.      Para Budak
6.      Orang yang memiliki hutang
7.      Orang yang berjuang di jalan Allah
8.      Orang yang sedang dalam perjalanan

share on my facebook_@Ichank ShOlmoen
or my email_isholmoen@yahoo.com

Selasa, 08 Januari 2013

Mengatasi Masalah Tanpa Masalah



Masalah merupakan komponen yang tidak indah dalam hidup manusia. Keberadaannya akan selalu ada selama manusia masih hidup karena masalah tumbuh dari diri manusia itu sendiri.
Banyak manusia mengeluh dengan masalah yang di hadapinya. Tak jarang masalah membuat stres manusia. Dan memaksa manusia berfikir untuk mengatasinya.

Sejatinya problem atu masalah tidak akan ada apabila manusia tidak menganggap masalah sebagai masalah. Dengan kata lain, masalah itu tercipta karna manusia menganggapny a sebagai problem.
Manusia tidak akan bisa menghindar darinya. Namun manusia mampu keluar darinya dengan cara berlapang dada.

Al- kisah, di sebuah pesantren yang terletak di atas bukit ada seorang santri yang mengeluh kepada kiainya karena problem yang tengah di hadapinya. Kiai itupun menyuruhnya untuk mengambil segelas air putih dan segenggam garam lalu memasukan garam tersebut ke dalam gelas dan mengaduknya. Kemudian memintanya untuk meminum air tersebut. Ketika si santri itu meminumnya seketika itu pula dia memuntahkannya. Kiaipun bertanya : “ kenapa kamu memuntahkannya? “ santri menjawab “ rasanya sangat asin kiai “ kemudian sang kiai menyurhnya kembali untuk mengambil garam lagi dan membawanya ke sebuah telaga. Ketika sudah sampai di telaga kiaipun menyuruhnya untuk memasukan garam ke telaga. Dan untuk kedua kalinya kiaipun menyuruh untuk meminum air telaga itu. Setelah meminumnya kiaipun bertanya kembali : “ bagaimana rasanya ? “ tanya sang kiai “ sangat segar kiai “ sergapnya. Sang kiaipun berkata “ itu adalah pelajaran bagimu, garam adalah sebagai suatau masalah dan air adalah hatimu”. Masalah akan terasa berat dan tidak menyenangkan apabila kita menghadapinya dengan hati yang sempit, namun apabila kita menghadapinya dengan lapang dada yang di ibaratkan sebagai telaga maka kita tidak akan merasakan asinnya masalah. Janganlah takut akan masalah, karena masalah akan mengantarkan kita menjadi orang yang lebih baik.   


share on my facebook_ @Ichank ShOlmoen
or my email_ isholmoen@yahoo.com




Janji Yang Terabaikan


Pertalian dua cinta yang terikat kuat antara ibu dan anak sudah sepantasnya takkan pudar. Tetapi kekokohannya tidak menutup kemungkinan usang dan kendur. Dan yang terlihat dalam faktanya si anaklah yang mulai mengendurkan tali kasih itu. Ibu, rasanya terlalu mulia untuk di tuduh mengusangkan kekokohan pertalian tersebut.
Seorang ibu tidak pernah untuk mengobral janji menyayangi anaknya. Derai air mata dan cucuran peluhnya jauh lebih nyaring mengucapkan “sayang” ketimbang janji manis atau bahkan omelannya ketika seorang anak membuat ulah. Baginya cinta dan sayang selalu ada untuk anak-anaknya, hingga tidak perlu lagi berjanji, karena janji adalah sesuatu yang belum tersedia.
Tetapi janji adalah gaungan sehari-hari yang sampai ke telinga ibu dari sesumbar mulut anak-anaknya. Dan sering kali janji itu memekakan telinga daripada menjernihkan mata melihat janji itu terabaikan.
Seorang anak yang sudah cukup sukses, suatu ketika mengucapkan sesuatu kepada ibunya yang dia sayangi “ ibu, kalau sudah cukup uang, Kaila ingin sekali memberangkatkan ibu dan ayah berangkat haji ”. Ibunya tersenyum haru dari ujung matanya kristal-kristal beningpun terurai. Di dekapnya sang buah hati yang memiliki niat baik itu tanpa suara. Hanya dadanya saja yang memikul beratnya haru yang begitu besar. Bayangan masa-masa kecil anaknya yang menyimpan banyak kenangan manispun hadir kembali. Dan bayangan kerinduan untuk berziaroh ke baitullah. Dalam benak hatinya dia berucap “ semoga niat sucimu terkabulkan sayang ”. Dan sebuah kecupan manis mendarat di dahi putrinya yang cantik. Waktupun berlalu menyisakan hitungan hari, hingga suatu saat keberuntungan berpihak pada putri yang memiliki niat baik itu. Bersama suami dan anak-anaknya, dia kembali ke tanah kelahirannya dari tugas dinas sang suami. Tentu di kantong keluarga itu telah terkumpul cukup uang. Hal ini di pahami sang ibu. Seketika hatinya berbunga menyambut sang anak, menantu, cucunya. Namun demikian, pantang bagi si ibu mengungkit janji sang putrinya tentang naik haji itu. Ia tidak ingin seleksa terkotori sedikitpun pamrih. Namun putrinya yang cantik seakan lupa dengan janji yang di ucapkan. Seminggu, sebulan,  hingga beberapa bulanpun berlalu. Dalam hatinya seorang ibu itu menunggu anaknya yang mungkin akan memberikan buku ONH ( ongkos naik haji ) atas nama dirinya dan suaminya. Waktupun berlalu tanpa suara, sepertinya tak berani janji kapan peristiwa itu akan terjadi. Hingga tibalah suatu hari hati seorang bunda pecah dalam diam, anaknya itu membeli sebidang  tanah yang harganya tiga kali lipat ongkos naik haji untuk di buat kolam ikan dan tempat peristirahatan keluarga kecilnya di saat pulang kampung.
Tak tahu sebesar apa gemuruh yang berada di hati sang ibu, hanya dia yang  tahu karena dia selalu tersenyum di hadapan anak-anaknya tak terkecuali di depan sang putri cantiknya. Ia tidak pernah menagih janji anaknya bahkan mengungkitpun tidak.
Tapi,  entah isyarat apa ketika ikan-ikan di kolam anaknya tak pernah menghasilkan keuntungan, rumah tempat peristirahatannya menjadi rumah kosong yang tidak banyak memberikan manfaat. Lalu ketika anak-anak yang lain menggunakan uang anak itu untuk berbagi usaha tak satupun dari mereka yang untung, alih-alih kesalahpahaman keluarga terjadi meretakan keharmonisan keluarga ibu yang di ingkari janjinya itu. Apakah itu akibat dari sakit hati ibu karna anaknya sendiri telah mengingkari janjinya ? hanya “ mungkin” jawabannya . karena senyum ibu tidak pernah berubah untuk semua anaknya.

share on my facebook_ @Ichank ShOlmoen
or my email_ isholmoen@yahoo.com

Enam Kecerdasan Manusia


Pada era konseptual, kita perlu melengkapi penalaran yang di arahkan otak kiri kita dengan menguasai enam kecerdasan penting
Yang diarahkan oleh otak kanan secara bersama-sama, dan kecerdasan High concept-High Touch ini dapat membantu mengembangkan sebuah pikiran yang benar-benar baru yang di tuntut oleh era baru ini seperti :
ü  Tidak hanya fungsi tetapi juga “desain”. Tidaklah lagi memadai untuk menciptakan sebuah produk jasa pengalaman. Atau gaya hidup yang semata-mata fungsional. Saat ini adalah saat yang secara ekonomi penting dan berharga secara personal untuk menciptakan sesuatu yang juga indah, sedikit fantastis, dan menarik secara emosional.
ü  Tidak hanya “argumen” namun juga “cerita“ karena hidup kita penuh dengan informasi dan data mengumpulkan argumen yang efektif tidaklah memadai.
ü  Tidak hanya fokus tetapi juga simfoni, banyhak dari era-era industri dan informasi membutuhkan fokus dan spesialisasi. Namun ketika pekerjaan kerah putih dialihkan ke asia dan di reduksi kedalam software. Apa yang menjadi permintaan terbesar saat ini bukanlah analisa namun sintesa melihat keselurahan perspektif melintasi batasan-batsan, dan dapat mengkombinasikan bagian-bagian terpisah kedalah kesatuan baru yang mengesankman.
ü  Tidak hanya logika tetapi juga empati kapasitas untuk pemikiran yang logis adalah salah satu hal yang membuat kita menjadi manusia. Namun dalam sebuah dunia yang penuh dengan informasi yang menyebar dan alat-alat analistis yang maju. Logika sendiri tidaklah bisa, apa yang akan membedakan mereka yang berkembang dengan cepat boleh jadi kemampuan mereka untuk memahami apa yang membuat teman laki-laki atau perempuan bergerak untuk memperera hubungan dan peduli dengan orang lain.
ü  Tidak hanya keseriusan namun juga permainan bukti yang cukup menunjukkan kepada kesehatan yang besar dan keuntungan-keuntungan profesional, dari ketawa bersikap tenang, permainan, dan humor. Tentu saja, ada saatnya untuk serius. Namun begitu banyak keseriusan mungkin tidak baik juga untuk karir anda dan buruk bagi kesehatan anda. Dalam era konseptual dalam pekerjaan dan kehidupan kita semua perlu bermain .
ü  Tidak hanya kumulasi tetapi juga makna, kita hidup dalam sebuah dunia yang berisi kelimpahan materi yang menarik itu telah membebaskan ratusan juta orang dari perjuangan sehari-hari dan membebaskan kita untuk mengejar kesenangan yang lebih bermakna , tujuan, transendensi, dan pemenuhan spritual.

“desain, cerita, simponi, empati, permainan, makna keenam kecerdasan ini akan semakin membimbing kehidupan kita  dan membentuk dunia kita. Kemampuan-kemampuan High concept-high touch yang sangat penting secara fundamental adalah atribut-atribut manusia.
Kemampuan-kemampuan ini selalu mencakup bagian dari apa yang bermakna untuk menjadi manusia. Siapapun dapat menguasai kecerdasan-kecerdasan era konseptual.
“Desain” mudah untuk menghilangkan desain menurunkannya hanya kepada semata-mata ornamen, mempercantik tempat dan objek untuk menyembunyikan kehambarannya.
John haskkett, seorang sarjana dalam bidang ini menjelaskan dengan baik. Desain yang di kuliti sampai esensinya dapat di definisikan sebagai watak manusia untuk membentuk dan membuat lingkungan kita dalam cara-cara yang belum ada sebelumnya di alam. Desain adalah kecerdasan pikiran utuh yang klasik. Ia merupakan sebuah kombinasi antara utility (kegunaan) dan significance (makna).
Desain yaitu kegunaan yang ditingkatkan oleh makna menjadi satu kecerdasan yang esensial bagi pemenuhan personal dan keberhasilan profesi setidaknya tiga alasan.
Oleh karena itu otak kita luar biasa, otak yang terdiri dari 100 milyar sel, yang masing-masing dari sel tersebut menghubungkan dan berkomunikasi sampai dengan 10 ribu kolega-koleganya. Secara bersama-sama mereka membentuk jaringan yang luas dari suatu quadrillion hubungan yang menuntun bagaimana kita berbicara, makan, bernafas, dan bergerak .
Satu dekade berikutnya neurologis Jerman yang bernama Carll wernicke membuat penemuan yang sama tentang kemampuan memahami bahasa. Penemuan-penemuan ini membantu menghasilkan silogisme yang sesuai dan menyakinkman bahasa adalah apa yang memisahkan manusia dari binatang buas. Bahasa bertempat pada sisi kiri otak. Oleh karena itu sisi kiri otak adalah apa yang membuat kita sebagai manusia.

share on my facebook_ @Ichank ShOlmoen
or my email_ isholmoen@yahoo.com

Mutiara Hati


Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu.
Ia berkokok di waktu subuh,
sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).

Apabila secara kebetulan
kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa,
maka berhati-hatilah kamu
seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang
yang tajam sekali. (Imam Ghozali

Rahasia menggapai keutamaan Sholat Shubuh Berjama’ah


Mengapa minat jamaah shalat Subuh di Jam’iyyah anda sepi?
Lebih spesifik, mengapa anda enggan menghadiri shalat Subuh berjamaah?
Jika anda tidak merasa, abaikan pertanyaan ini. Tapi jika anda merasa demikian, inilah solusi yang    tepat buat anda…
Keengganan, atau ketidakmampuan menghadiri shalat Subuh berjamaah di masjid seringnya disebabkan oleh dua faktor penting:
 1. Tidak mengetahui keagungan shalat Subuh berjamaah, dan
 2. Tidak mengetahui cara menggapainya
Apa sih, hebatnya shalat Subuh berjamaah?
   Coba simak hadits berikut ini:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

 “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR Muslim).

Shalat fajar adalah shalat sunnah sebelum shalat Subuh. Jelas, ternyata shalat sunnahnya saja luar biasa dahsyat. Apalagi nilai shalat Subuhnya, bukan?
Ya, inilah salah satu keagungan shalat Subuh:
 . . .و مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

 “…dan barangsiapa shalat subuh berjamaah, seolah-olah ia menegakkan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).

Subhanallah, dapatkah anda bayangkan shalat semalam suntuk? Shalat terus menerus, dari Maghrib hingga Subuh!
Tidak hanya itu, shalat Subuh juga disaksikan oleh para malaikat. Dari segi kesehatan juga sangat berguna untuk mencegah berbagai penyakit.
Saking dahsyatnya shalat Subuh, sampai-sampai Rasul bersabda:
 “… padahal kalau mereka tahu pasti keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mengikutinya sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari).
Sekarang kita sudah mengerti akan dahsyatnya shalat Subuh, alhamdulillah!
Lantas bagaimana cara meraihnya?
   Syarat pertama, tentu kita harus bisa bangun pagi sebelum Subuh. Melalui Rasul-Nya, Allah (pencipta manusia dan setan) telah membuka rahasia yang amat berharga agar kita lebih mudah untuk bangun pagi:

“Setan melilit leher seseorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, “Nikmatilah malam yang panjang ini”. Apabila ia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak (dilakukan), ia akan terbawa lamban dan malas” (HR Bukhari – Muslim).
Jadi, untuk menangani kejahilan setan waktu kita tidur, ada 3 tahapan:

   Tahap Pertama
   Ingatlah Allah saat mendengar weaker (baca doa:  الحمد لله الذى أحيانا بعد ما أماتنا و اليه النشور Alhamdulillahi lladzii ahyaana ba’da maa amaatana wa ilaihin nusyuur,  segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikannya, dan kepada-Nya kami kembali ). Walaupun ketika itu kita masih ngantuk berat, pastikan kita lakukan tahap yang mudah ini! Tahap 1 ini akan melepas belenggu lilitan setan pertama.
Karena lilitan setan telah berkurang satu, maka beban kita menjadi lebih ringan. Hal ini akan mempermudah untuk melakukan tahap 2. Inilah bukti kemurahan sang Maha Pemurah, karena untuk mengawali penanganan lilitan setan cukup dengan mengingat Allah. Bukankah ini hal yang sangat mudah?

   Tahap Kedua
   Berwudhulah! Wudhu adalah hidroteraphy yang dahsyat. Ribuan syaraf penting diteraphy dengan sentuhan tangan dan rangsangan air segar pada saat kita berwudhu. Inilah saat melepas belenggu lilitan setan yang kedua! Dengan telah berkurangnya dua lilitan, maka kitapun akan lebih bersemangat untuk melakukan tahap selanjutnya

   Tahap Ketiga
   Shalatlah dua rakaat, maka lepaslah semua belenggu lilitan setan. Kata Nabi: “…kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak (dilakukan), ia akan terbawa lamban dan malas” (HR Bukhari – Muslim).
Setelah tiga tahapan berhasil kita lakukan, kita menjadi bersemangat… langkahkan kaki anda menuju masjid untuk shalat berjamaah.
Jangan tunda lagi… Mulai malam ini, mari kita selalu lakukan tahap-tahap penting ini. Inilah salah satu tabir rahasia yang telah Allah bukakan untuk kepentingan manusia. Resep mahal, yang tak seorangpun mampu membuatnya. Petunjuk dari sang Maha Menunjukkan… petunjuk yang tak mungkin salah!
Ayo shalat berjamaah di masjid… 


Langit Kelabu


Bintang kenapa kau tak kunjung datang
Rembulan kenapa kau ikut menghilang
Aku di sini kesepian tanpa hadirmu
Mungkinkah ...!!!
Karena langit sedang kelabu
Dan mungkinkah....!!!
Karena cuaca yang mengganggu
Aku....
Aku di sini menanti kehadiranmu
Karena kau adalah lampu-lampu penerangku
Aku sangat membutuhkanmu
Oooh....bintang dan rembulan

Mutiara yang Terpendam


  Di Kota Serang, ada seorang kyai kecil yang hidup pas-pasan, sang kyai memiliki banyak keturunanan, yang membuat beban yang ditanggungnya semakin berat, salah seorang putrinya bernama Nurul, seorang anak yang patuh dan taat pada orang tuanya, saking patuhnya, untuk meminta sesuatu yang sebenarnya remeh pun ia tidak berani. ( Apalagi minta kawin he\...he..). Memasuki masa remajanya, Nurul di lamar seorang pemuda yang tampan dan kaya, ia menerima lamaran pemuda itu dengan mengajukan suatu syarat, ia harus di pondokkan, ternyata sang,  pelamar bersedia memenuhi syarat itu, sehingga keduannya pun melangsungkan pernikahan. (Swuit...swuitz...kawin rek...)
Hari berganti hari, bulan berganti tahun, kehidupan mahligai rumah tangga mereka berjalan normal, namun janji sang suami kepada Nurul di awal pernikahannya ternyata tidak kunjung ditepati, sudah sekian lama ia menunggu, tapi janji itu tidak kunjung tiba. Akhirnya karena begitu kuatnya keinginan Nurul untuk menuntut ilmu agama, sehingga ia memberanikan diri hal itu kepada bapaknya. Permintaan yang tak pernah di laukannya sejak kecil, Nurul menyatakan jika sang suami tidak sanggup memondokannya Nurul bersedia di cerai.
Sang bapak yang mengetahui keinginan besar Nurul dan ketulusan cita-citanya, mengajukan keresahan hati anaknya itu kepada sang menantu, ternyata sang menantu bersedia menceraikan nurul, tak lama berselang sang suami menceraikannya. Anak solehah itupun kembali hidup bersama kedua orang tuanya.
Tak lama setelah perceraian itu keinginan untuk mondok kembali ia ajukan kepada orang tuanya , namun karena faktor ekonomi yang tidak mendukung, bapaknya merasa keberatan menerima permintaan itu. Namun, Nurul berusaha meyakinkan sang ayah, bahwa urusan ekonomi tidak usah dipermasalahkan, walaupun Nurul hanya mendapat bekal apa adanya ia akan menerima kenyataan itu dengan ikhlas.
Keinginan kuat dan ketulusan niat Nurul akhirnya meluluhkan hati sang bapak. Dengan berat hati, bapaknya berkata “Nak...aku tidak bisa memberimu bekal apa-apa kecuali hanya doa dan keridoanku”.
Mendapat restu orang tuanya berangkatlah Nurul kepondok tujuannya. Disana ia bertahan hidup dari sisa makanan temannya, bertahun tahun hal itu dijalani tanpa rasa risih.
Selama bertahun-tahun, tak ada aral berarti dalam mengarungi bahtera ilmu Allah itu, kecuali hanya kesulitan ekonomi saja. Namun untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak, demikian kata pepatah lama. Setelah melewati bhari-hari dengan tanpa hambatan, tibalah saatnya yang sangat ia takutkan “ wisuda” bukan karena ia tidak mampu menghadapinya, melainkan karena ia tidak memiliki biaya sepeserpun, suatu saat ia di panggil oleh ibu nyai : “Nurul sudah siapkah kamu di wisuda? “ Tanya bu nyai “belum bu...” jawab Nurul dengan nada terbata-bata.
Pertanyaan seperti itu sering kali dilontarkan ibu nyai, namun ia selalu memberi jawaban yang sama, apakah aku harus terus berbohong? Pikirnya suatu kali.
Hingga pada suatu hari ia kembali dipanggil oleh ibu nyainya saat itu, ia menyatakan kesediaannya untuk di wisuda, namun dengan satu syarat yang mengujinya adalah kyai-kyai besar. Dalam pikiran Nurul, dengan syarat yang demkian itu sang ibu nyai jelas tidak akan mengabulkannya, tapi apa boleh buat guru yang sangat di hormattinya menyanggupi syarat yang di ajukannya. Nurul pun bingung sebab sepeserpun dia tidak memiliki biaya itu.
Ditengah kebingungannya itu, ia hanya bisa pasrah kepada Allah SWT, sebagaimana biasanya tengah malam ia bangun untuk melaksanakan sholat, selesai sholat dengan bibir gemetar ia berdo’a “ Ya Allah jika hidupku akan lebih baik biarlah hambamu ini tetap hidup tapi jika matiku lebih baik, maka aku rela kau ambil nyawaku secepatnya.” Allah Maha tau segala kegundahan hati hambanya.
Keesokan harinya ketika prosesi wisuda hampir dilaksanakan, tiba-tiba suhu tubuh Nurul naik drastis, saking panasnya ia hampir koma, sang ibu nyai yang memang punya perhatian besar kepada Nurul segera menghubungi orang tuanya, tak lama berselang orang tua Nurul datang seorang diri,. Mengetahui keadaan anaknya sedang kritis, sang bapak membawa pulang Nurul, setelah meminta izin kepada ibu nyai.
Di iringi gelayut mendung yang memenuhi angkasa, tepat di perempatan menuju rumahnya, nurul menghembuskan napas terakhirnya, “Inna lillahi Wainna ilaihi Rojiu...n” dengan sesungging senyum anak sholehah itu pergi untuk selam-lamanya dipelukan ayahnya.
Sebagai keluarga yang berpengaruh di masyarakat sana, berita meninggalnya Nurul langsung menyebar kemana-mana. Ketika keranda dii bawa menuju ke pemakaman, masyarakat tampak berjejal mengiringi jenazah menuju peristirahatan terakhirnya, mereka tampak hidmah mengantar kepergian kekasih allah itu.
Diantara sekian banyak pentakziah. Terdapat seorang muallaf yang di Islam kan oleh bapaknya. Sang muallaf sebenarnya tidak tahu jenazah siapakah yang diantarnya. Yang ia tahu, ia sedang mengantar jenazah salah seorang keluarga kyainya itu “Siapa yang meninggal?” tanyanya kepada pentakziah yang lain “ Itu loh,,,anaknya pak kyai, namanya Nurul “Jawab orang itu menjelaskan. Sambil bejalan pikiran sang muallaf bertanya-tanya “Saya kok gak pernah tahu yah....pak kyai punya putri bernama nurul...?” sesampaiya di area pemakaman, dgn perasaan setengah sadar, si muallaf melihat wanita cantik berkebaya putih keluar dari keranda sambil melempar secarik kertas kearahya. Tanpa rasa curiga sedikit pun ia mengambil secarik kertas itu, lalu menyimpanya.
Setelah pulang kerumahya, pemuda itu membuka kertas yg disimpanya. Kertas itu bertuliskan “Taa’at lah dan beribadah lah kepada Allah, jangan lah selalu memikirkan urusan duniawi, karna ia hanya bersifat sementara”. Pemuda itu tertegun membaca pesan yg tertera pada secarik kertas itu “Siapakah wanita itu?apakah dia yang bernama Nurul” pikirya..
Tak lama setelah kematian Nurul, terjadi peristiwa aneh, saat itu masyarakat setempat melihat langit yg sangat indah meluncur di angkasa.. anehya , di sela-sela pelangi itu mereka juga melihat sosok Nurul terseyum memandang ke arah mereka, mereka pun berteriak memanggilya. Mendengar teriakan mereka, kaka Nurul sebenarya agak kurang percaya namun didorong rasa penasaran ia mengikuti kemana arah pelangi itu pergi. Kaka nurul yang konon adalah santri Lirboyo itu terus menguntip dari belakang hingga akhirya ia sampai di sebuah danau kecil. Massaallah.. ternyata benar apa yg dikatakan masyarakat, ia melihat Nurul sedang bermain-main bersama bidadari cantik disekitar danau itu.